Thursday, November 25, 2010

Celoteh Si Kecil ~ Terang

Sore itu seperti biasa seorang bapak dan anaknya terlibat dalam  percakapan yang dan selalu ada saja 'ucapan sentilan' dari si kecil (K) ke si 'bapak' (B)
B : "Le, jangan main di bawah terik matahari lama-lama, ntar kulitmu jadi kehitaman. Sudah sawo matang ntar jadi tambah gelap lho."
K : "Ya ora popo pak, lha ini putih kulitku tkena sinar matahari malah jadi putih pak, ntar juga kalau di ruangan jadi putih wong kena lampu pak. Jadi ya ndak apa-apa, slalu ada sinar yang menyinari tubuhku dan membuatku menjadi putih."

Sang bapak geleng-geleng kepala mendengar jawaban anaknya, namun akhirnya dirinya merasa disindirmanggut-manggut  sehingga akhirnya juga

B : "Bener juga kata-katamu , seperti Sinar Terang yang barusan kamu bilang. Kalau bapak  rasa-rasake  GUSTI juga  selalu ada . DIA selalu hadir seperti sinar tadi, bahkan melalui RAGA ini DIApun berkarya......Saking dekatnya hingga seringkali lupa akan KEBERADAAN DIRINYA."

Kemudian merekapun masuk kerumah, terus berbincang-bincang sambil bermain Monster VS Ultraman seperti biasa. Melihat dua buah kacamata mainan punya si kecil, sang bapak berkata kepada si kecil.

B : "Sini le coba pakai kacamata ini (Kacamata putih) trus liat matahari le, piye penak ora?"
 
K : "Silau pak, ndak bisa melihat pak."

B : "Sekarang pakai yang ini (Kaca mata gelap), gimana sekarang ?"

K : "Lebih enakan sekarang, bisa melihat sekarang ".

B : "Lha ya gitu le, terkadang saat merasakan TERANG, bisa saja kita ini menjadi terlena hingga terus mengharapkannya  tanpa pernah berusaha untuk menjadi terang sendiri. Sering juga karena sudah merasa mampu memberi TERANG, malah kelupaan hingga terus memaksakan sinarnya dan menyilaukan bagi yang melihatnya......Menjadi LILIN disaat gelap , dan Menjadi LILIN yang Terus Menyala disaat Terang juga harus selalu diingat ya....." kata sang bapak sambil kemudian diapun melanjutkannya, "Ayo sekarang main cubit-cubitan ....bapak tak nyubit ntar gantian di cubit....Jadi PAS sama-sama merasakan sakitnya ntar bisa dibandingkan enaknya pas NYUBIT dibandingkan dengan rasanya DICUBIT."
 
Begitulah bagian dari celoteh Si Kecil, dimana si kecil dan si bapak sama-sama belajar,  berteman dalam perjalanan ini dengan terus berusaha melakukan tugas dan kewajiban yang sekarang ini harus dilakukannya.

No comments:

Post a Comment