Suatu ketika Si Kecil diminta oleh gurunya di sekolah untuk membawa satu buah pot tanaman untuk diletakkan di halaman sekolah. Jenis tanaman yang dibawa tidak ditentukan. Sepulang dari sekolah diapun bercerita kepada adiknya apa yang terjadi di sekolah, termasuk tanaman yang dibawanya. Sang adik hanya bisa menganggukkan saja, sambil sesekali menyahut dengan ucapan yang belum jelas karena baru belajar bicara. Hingga akhirnya Si Bapak mendengar dan ikut dalam pembicaraan
"Bagaimana le, apa yang tadi dipelajari di sekolah dan tanaman apa saja yang dibawa oleh teman-temanmu? " tanya si bapak
"Belajar menggambar dan mewarnai, setelah itu kami semua diperkenalkan jenis-jenis tanaman yang telah dibawa. Termasuk tanaman gelombang cinta yang tadi kubawa. Sekarang aku jadi tahu sedikit tentang nama-nama tanaman." jawab si kecil sambil melihat ke adiknya yang sedang asyik menonton film kartun kesukaannya.
"Memang begitu, sedikit demi sedikit dirimu akan diperkenalkan dengan alam sekitarmu seperti mengenal jenis-jenis tanaman hingga nantinya dirimu mengenal akan hal yang lainnya. Terus apa yang kau rasakan saat Bu Guru menjelaskan semuanya?" tanya si bapak kepada si kecil.
"Biasa saja pak, cuma aku merasa tanaman yang aku bawa paling bagus diantara yang lainnya, paling baik diantara yang dibawa teman-temanku. Pasti bu guru paling suka dengan tanamanku. Betul begitu ya pak?" tanya si kecil
"Tentu saja tidak seperti itu, dirimu hendaknya jangan terlalu merasa apa yang tadi kamu bawa paling baik, paling berguna diantara yang lainnya. Karena itu akan membuat dirimu untuk menutup keindahan serta kegunaan dari masing-masing tanaman. Perlahan kesombongan, keangkuhan akan menutupi dirimu. " kata si bapak
"Ayo le, kita jalan-jalan sekitar rumah nanti bapak teruskan cerita tanamannya. Ambilkan adikmu sandal, kita ajak adik jalan-jalan agar juga belajar mengenal alam sekitar. Tidak hanya melihat film kartun saja, " kemudian mereka bertiga keluar membawa perlengkapan jalan-jalan seperti susu buat adik si kecil, minuman si kecil. Tentu saja terlebih dahulu si kecil dan adiknya berpamitan dahulu dengan si ibu yang sedang mempersiapkan makanan untuk makan siang bersama.
Bertiga mereka berjalan menyusuri kampung, melihat kerbau yang sedang bekerja di sawah, melihat itik yang sedang mencari makan, burung-burung kunthul yang terbang, katak yang berlompatan di sawah, hingga ikan yang menari kesana-kemari di kolam. Setelah adik si kecil merasa capek, meraka bertigapun akhirnya duduk di bawah pohon kelapa. Dibuka bekal yang tadi dibawa, minuman dan susu untuk diminum. Terasa segar angin yang menerpa mereka.
Setelah melihat si kecil dan adiknya selesai meminum, si bapak akhirnya memulai pembicaraan dengan sikecil, "Bagaimana masih merasa capek le ?"
"Sudah tidak terlalu capek pak. Ayo pak teruskan lagi cerita tentang tanaman yang tadi belum selesai di rumah, " kata si kecil.
"Coba le lihat pohon kelapa ini. Tinggi sekali pohonnya, kuat sekali batangnya . Coba bandingkan dengan rumput yang kita injak dan diduduki ini. Tentu saja mereka berbeda. Kelapa kelihatan begitu kuat dan gagah, sementara rumput ini begitu lemahnya. Tapi coba kamu ingat lagi, bukankah kalau ada petir yang menyambar-nyambar biasanya pohon kelapa yang akan tersambar lebih dahulu, terbakar dan akhirnya mati. Sementara rumput masih tetap tumbuh, walaupun berulangkali dipotong rumputnya. Belum tentu yang kuat akan bertahan lama, dan yang lemah akan cepat musnah. Sekarang kalau dilihat dari kegunaannya rumput inipun juga berguna, mampu menjadi makanan ternak. Kelapa juga berguna dari daun, buah, batang dan akarnya pun juga berguna. Coba teliti dibalik rerumputan ini, bukankah ada semut dan hewan lainnya yang merasa nyaman tinggal didalam kehangatan dan rimbunnya rumput ini. Lihat juga diatas kelapa, tampak burung manyar nyaman untuk tinggal dan membuat sarang di dahan yang ada. Kedamaian dan kehangatan yang dibagikan kepada sesamanya. Dari dua buah tanaman ini sbernarnya dirimu bisa belajar, masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan. Yang lemah tidak selalu kalah, yang kuat tidak selalu menang. Kelebihan, kekurangan, kekuatan, kelemahan yang adadi dalam dirimu, adikmu, bapak dan semua orang. Semuanya memiliki, tidak ada yang sempurna. Hanya sedikit saja yang menyadarinya, mau menerima semunya itu, berdamai dengan diri sendiri, menggunakan dirinya untuk memberikan yang terbaik bagi sesamanya, mengasihi semua makhluk dengan ketulusan, kasih. Apa yang menjadi tindakannya, dilakukan karena menang itulah yang sudah menjadi tugas dan kewajibannya. Menyadari dirinya sebagai saranaNya untuk berkarya. Memberikan rasa hangat, nyaman , kedamaian bagi teman-temanmu . Seperti sang rumput ini yang tidak mengeluh setiap kali dipotong rumputnya. Tetap tumbuh agar mampu membagikan rumput bagi yang membutuhkan." kata si bapak dalam memberikan penjelasan kepada si kecil dan adiknya dari peljaran mengenal-mengenal tanaman .
"Ayo sekarang kita pulang, nanti ibumu menunggu. Sudah waktunya kita makan siang, kasihan adikmu sebentar lagi dia sudah waktunya untuk tidur siang," lanjut si bapak.
Mereka bertigapun akhirnya berjalan pulang kerumah, dan telah ditunggu makanan sayur asem dan pindang serta sambal buatan si ibu. Setelah membersihkan tangan dan kaki terlebih dahulu, akhirnya mereka berempat menikmati keindahan dan kenikmatan beraneka tanaman yang telah bercampur menjadi sebuah sayuran, dengan memberikan rasa yang berbeda-beda dari masing masing jenis tanaman.